Cita-cita?
Cita-cita, sesuatu
yang kau inginkan yang suatu saat nanti kau harap akan terjadi. Benar? Emm,
sebenarnya tidak sepenuhnya begitu.
Dari dulu, sejak gue
kecil, gue selalu menjawab cita-cita gue adalah menjadi seorang dokter. Siapa
sih yang tidak mau menjadi dokter? Meskipun beberapa tahun kemudia gue sangat
yakin gue ngga mau menjalani profesi mengerikan itu.
Gue adalah seorang
putri dari pasangan yang bekerja di bidang kesehatan. Oleh karena itu, entah
itu mempengaruhi atau tidak, sejak kecil sudah menjadi mindset di otak gue kalau suatu hari nanti gue ingin menjadi
seorang dokter. Tidak salah memang, itu hanya pemikiran murni seorang bocah
berusia sepuluh tahun yang masih belum mengetahui dunia luar secuil pun.
Well, ngomongin cita-cita, gue bahkan masih
bingung apa sebenernya cita-cita gue, yah setelah cita-cita murni waktu kecil
gue itu. Banyak sekali hal di dunia ini yang mau gue capai. Itu termasuk
cita-cita bukan? Gue sendiri masih bingung definisi dari cita-cita. Apakah itu
harus sesuatu yang besar? Sesuatu yang sepertinya mustahil tapi bisa kau raih?
Sesuatu seperti keajaiban dari kerja keras? I
don't know. Not really know. Menurut gue sih, selama itu menjadi apa
yang gue inginkan, itu yang akan menjadi cita-cita gue.
Nah, gue punya
definisi sendiri soal cita-cita. Ini pendapat gue, yang pasti tidak turut
menyertakan teori dari siapapun. Oke, cekidot!
Yang pertama,
kategori cita-cita yang sangat mustahil tercapai kecuali ada keajaiban tingkat
dewa yang membuatmu menjadi presiden Amerika dalam waktu sepuluh detik setelah
bangun tidur. Ini merupakan cita-cita yang sangat sangat sangat tiga puluh enam
kali, mustahil. Gue menyukai segala hal tentang luar angkasa. Nah, cita-cita
mustahil dalam hal ini adalah, gue berharap gue bisa menerbangkan, dan
mempunyai tentunya, pesawat luar angkasa dan bisa 'jalan-jalan' di kehidupan
lain di luar sana. Gue mempunyai cita-cita menjadi anggota NASA atau apapun itu
tentang luar angkasa. Well, bisa lihat
sendiri, itu merupakan cita-cita yang sangat sangat sangat tiga puluh enam
kali, mustahil tercapai. Mungkin bagi secuil orang genius,hal tersebut bisa
saja terjadi. Tapi bagi gue, yang masih belum ngerti teori grafitasi yang super
dahsyat itu, yah, bagai pungguk merindukan bulan, seperti itulah.
Yang kedua, kategori
cita-cita yang bisa kau raih tapi bukan yang kau inginkan. Ini seperti
cita-cita orang lain yang ditumpahkan kepadamu. Nah, menurut pengamatan,
biasanya cita-cita seperti ini adalah cita-cita orang tua yang ingin anaknya
menjadi seperti ini, seperti itu, tanpa mendengarkan dulu apa sebenarnya yang
diinginkan si anak. Well, sepertinya
kebanyakan orang tua memang begitu, bukan? Contohnya, gue sekarang ini kuliah
di fakultas pendidikan. Mau tak mau, pekerjaan yang ada di depan gue adalah
menjadi guru. Nah, sebenarnya di dalam hati kecil gue, gue ngga pengen jadi
guru. Sebenarnya, ehm, itu salah satu cita-cita orang tua gue, agar anaknya
bisa menjadi guru. Dan PNS tentunya. Siapa sih orang tua yang tidak bangga
anaknya menjadi guru? PNS pula.
Yang ketiga,
cita-cita yang murni ada dalam hatimu. Cita-cita kategori ini merupakan
cita-cita yang indah yang mungkin bisa terjadi, mungkin juga tidak. Bisa sih,
kalau kamu bisa berusaha dan yah, sedikit membanting tulangmu. Kalau tidak,
terus saja berharap sampai lebaran semut datang. Misalnya nih ya, gue pengen
banget nantinya bisa ngelanjutin S2 ke luar negeri. Ini cita-cita paling mulia
yang gue rasain. Tapi, untuk menggapai semua itu, yang pasti gue harus belajar
terutama belajar bahasa Inggris. Apalagi dana yang dibutuhkan untuk sekolah di
luar negeri itu tidak sedikit. Sukur-sukur dapat beasiswa hidup dan sekolahnya.
Semoga. (AMIIIN!)
Begitulah kira-kira
kategori cita-cita menurut gue. Ini bukan sesuatu yang harus kau percayai. Yang
utama, kau harus tau sesuatu entah namanya cita-cita atau apapun, kau harus tau
apa yang harus kau capai di hidupmu. Hidup hanya sekali, isn't it? Kecuali kau
merupakan jelmaan kucing yang bisa hidup tujuh kali. Well, hiduplah dengan baik. Gapai semua yang kau inginkan. See
ya!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar